Kamis, 07 Januari 2016

PERUSAHAAN DAGANG


Haloo, selamat pagi sobat kuas pelangi akuntan, hari ini saya mau berbagi materi Akuntansi Perusahaan Dagang, langsung saja yah.


        I.            Pengertian perusahaan dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dagangannya dari perusahaan lain dan menjualnya kepada pihak yang membutuhkan barang tersebut. Jadi, fungsi perusahaan dagang adalah sebagai penghubung antara konsumen yang membutuhkan dan produsen yang menyediakan kebutuhan tersebut. Berdasarkan fungsi dari perusahaan dagang, maka aktivitas perusahaan dagang dapat dikelompokkan dalam empat kelompok utana, yakni:

1.      Pembelian

2.      Pengeluaran kas

3.      Penjualan

4.      Penerimaan kas


     II.            Akun-akun perusahaan dagang

Perusahaan dagang memiliki akun yang berbeda dengan perusahaan jasa yang menjual produk non-fisik, perusahaan dagan menjual produk yang memiliki bentuk fisik. Maka dari itu terdapat akun-akun seperti:

·         Akun pembelian

·         Akun penjualan

·         Akun persediaan

·         Akun beban pokok penjualan (BPP)

·         Akun potongan penjualan/potongan tunai

·         Akun retur penjualan

·         Akun potongan pembelian

·         Akun beban pemasaran

1.      Gaji staf adm. Penjualan

2.      Gaji dan komisi wiraniaga

3.      Gaji manajer pemasaran

4.      Beban iklan

5.      Beban pelatihan wiraniaga

6.      Beban telepon kantor pemasaran

7.      Beban listrik kantor pemasaran

8.      Beban penyusutan kantor pemasaran

9.      Beban penyusutan kendaraan pemasaran

10.  Beban alat tulis dan cetak kantor pemasaran

11.  Beban korespondensi

12.  Beban angkut, dll

·         Akun beban administrasi dan umum

1.      Gaji staf administrasi

2.      Gaji manajer dan direktur

3.      Beban sewa (kantor, kendaraaan, dsb)

4.      Beba detail pada waktu dibeli dan dijual n urusan hukum

5.      Beban korespondensi

6.      Beban telepon kantor administrasi

7.      Beban listrik kantor administasi

8.      Beban bunga kredit

9.      Beban alat tulis kantor administrasi

10.  Beban penyusutan gedung kantor adminisrasi, dll


   III.            Metode pencatatan

Ada dua metode yang digunakan dalam pencatatan aktivitas perusahaan dagang, yaitu:

1.      Metode periodik

Merupakan metode yang sering dipakai oleh perusahaan yang tingkat frekuensi transaksinya tinggi. Pencatatannya hanya pada awal serta akhir periodi akunansi saja untuk menentukan bpp (beban pokok ppenjualan)

2.      Metode perpetual

Merupakan metode yang digunakan dalam pencatatan akuntansi secara detai saat dibeli dan dijual. Metode ini dipakai oleh perusahaan yang tingkat frekuensinya tidak terlalu tinggi, namun nilai per transaksinya besar.


  IV.            Beban pokok penjualan (bpp)

Adalah harga beli barang-baran yang dijual selama suatu periode akuntansi.

1
Persediaan awal barang dagang



xxx
2
pembelian



xxx


3
potongan pembelian


(xx)


4
retur pembelian


(xx)


5
pembelian bersih




xxx
6
persediaan total barang dagang



xxx
7
persediaan akhir barang dagang



(xx)
8
bpp





xxx


     V.            Beban angkut dan mekanisme pembayaran

1.      Free On Board-Shipping Point (FOB-Shipping Point) adalah transaksi penjualan yang seluruh beban pengiriman barang dagang menjadi tanggungan pembeli sejak keluar dari gudang penjual.

2.      Free On Board-Destination (FOB-Destination) adalah transaksi penjualan yang seluruh beban pengiriman barang dagang menjadi tanggungan penjual hingga sampai digudan pembeli.

  VI.            Potongan

1.      Potongan tunai

Potongan tunai adalah fasilitas pengrangan pemayaran yang diberikan penjual, karena pembeli memilih melakukab pembayaran tunai pada saat dilakukannya transaksi tersebut.

2.      Potongan pelunasan

Potongan pelunasan adalah fasilitas pengurangan pembayaran yang diberikan oleh penjual kepada pembeli karna pembeli memilih melakukan pembayaran yang ditentukan oleh pihak penjual.



VII.            Retur penjualan

Retur penjualan merupakan barang yang dikembalikan oleh pihak penjual, baik karena barang tersebut rusak, tidak sesuai dengan bentuk yang diinginkan, dan sebagainya. Dengan alasan itulah pengembalian barang tersebut disebut dengan retur pembelian

VIII.            Jurnal khusus

Berdasarkan aktivtas utama perusahaan dagang, yakni penjualan, penerimaan kas, pembelian, dan pengeluaran kas maka jurnal khusus juga dicatat dalam 4 kelompok utama aktivitas terebut, antaralain:

1.      Jurnal khusus penjualan, merupakan pencatatan yang hanya digunakan untuk transaksi penjualan secara kredit. Penjualan tunai dan aset perusahaan tidak dapat dicatat dalam jurnal ini.

2.      Jurnal khusus penerimaan kas, merupakan pencatatan peneriman dari beberapa sumber yang berkaitan dengan operasi perusahaan. Termasuk penjualan tunai yang langsung menambah kas perusahaaan.

3.      Jurnal khusus pembelian, yaitu jurnal yang mencatat pembelian barang dagang  secara kredit

4.      Jurnal khusus pengeluaran kas, merupakan jurnal yang dipakai utuk mencatat segala pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk berbagai alasan. Pengeluaran-pengeluaran tersebut dapat berupa utang, pembelian tunai, dan berbagai keperluan lain-lain.

  IX.            Jurnal umum

Merupakan jurnal yang mencatat segala transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dagang yang tidak dapat ditampung dalam jurnal jurnal khusus, seperti pembelian peralatan kredit, pembelian perlengkapan kredit, dsb.

     X.            Posting

Pencatatan dengan menggunakan jurnal khusus tentunya akan lebih mudah dan efisien dalam pencatatannya, karena hanya memindahkan jumlah yang telah dijumlahkan pada setiap kolom-kolom dalam jurnal khsus.

  XI.            Neraca lajur

Neraca lajur merupakan alat bantu yang digunakan sebelum menyusun laporan keuangan secara manual. Penyusunannya sama sekali bukan sebuah keharusan oleh akuntan.

XII.            Laporan keuangan

XIII.            Setelah neraca lajur selesai, maka berdasarkan kolom laba rugi akuntan dapat menyusun laporan laba rugi perusahaan dengan hanya memindahkan dari neraca lajur. Penjualan dikurangi degan bpp akan menghasilkan laba kotor. Kemudian laba kotor tersebut dikurangi dengan beban operasi akan menghasilkan laba usaha sebelum pajak.

XIV.            Laporan perubahan ekuitas

Penyusunannya yaitu, saldo akun laba ditahan awal periode ditambah dengan laba usaha yang diperoleh selama periode tersebut, seperti yang tercatat dalam laporan laba rugi, dikurangi dengan jumlah dividen yang dibagikan pada periode tersebut, seperti yang tercatat dalam laporan laba rugi, dikurangi dengan jumlah dividen yang dibagikan pada periode tersebut, akan menghasilkan saldo laba ditahan akhir periode.

XV.            Laporan posisi keuangan

Pada laporan posisi keuangan, sisi debet akan dicatat seluruh harta perusahaan, dan sisi kredit akan dicatat seluruh utang kepada kreditor, saldo modal saham, dan saldo laba ditahan seperti yan tercermin dalam laporan perubahan ekuitas yang telah dibuat sebelumnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar